Sabtu, 08 Agustus 2015

Menantang Nyali Di Puncak Tertinggi Gunung Kidul - Yogyakarta

Diantara puluhan tempat Wisata yang berada diGunung Kidul, ternyata ada lokasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Dari sekian puluh Pantai, Gua, Air Terjun, dan Wisata Budaya yang ada di gunung kidul. Ada tempat Wisata yang cukup menantang nyali Sahabat semua. Wisata tersebut adalah Puncak Tertinggi di Kabupaten Gunung Kidul-Jogjakarta.
Sahabat tidak hanya disajikan panorama keindahan Alam saja, akan tetapi Sahabat akan ditangtang dengan Tanjakan-Tanjakan mematikan yang akan membuat jantung Sahabat semua terhenyut sejenak. Liak-liuk jalan yang memiliki kontur terjal serta disuguhkan dengan sisi kanan dan kiri Jurang yang cukup dalam, bahkan cukup untuk menguburkan puluhan truk-truk besar.
Suatu keunikan tersendiri untuk mencapai dataran tinggi dengan menggunakan kendaraan bermotor atau mobil khusus, ataupun menggunakan sepedah Gunung. Biasanya untuk mencapai Dataran tinggi semacam Gunung Sahabat semua harus mendaki. Tapi uniknya Sahabat semua akan diajak untuk mengendarai kendaraan seperti motor.
Motor memang menjadi primadona tersendiri bagi para wisatawan yang ingin menuju puncak tertinggi di Gunung Kidul. Ada juga wisatawan yang menggunakan Mobil atau Sepedah khusus, kendaraan sejenis ini memang jarang Sahabat lihat saat berkunjung ke Puncak tertinggi di Gunung Kidul.
Alasan mengapa banyak para wisatawan yang lebih menyukai menggunakan motor dikarenakan untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, seperti saat mesin kendaraan mengalami gangguan, ban bocor, ataupun kelelahan bagi yang menggunakan kendaraan sepeda. Disaat kendaraan mengalami gangguan, memang Sahabat akan kesulitan mendapatkan benkel untuk memperbaikinya. Hanya ada beberapa bengkel yang tersedia di perjalanan menuju puncak, namun membutuhkan kerja keras untuk mencapainya. Sahabat semua harus melewati tanjakan yang curam, serta jarak tempuh yang lumayan panjang untuk mencapai bengkel satu ke bengkel yang lainnya. Itupun apabila Sahabat beruntung menemukan bengkel yang sedang menerima pelanggan. SahabatEco sarankan bagi Sahabat yang mengalami hal ini untuk tidak memaksakan diri naik kepuncak dengan kendaraan yang rusak, karena hal ini akan membuat Sahabat semua mengalami banyak kesulitan.
Selain problem dengan kendaraan yang rusak, banyak pula para wisatawan yang lupa mengisi bahan bakar kendaraan termasuk kendaran sepedah. Karena medan yang ditempuh menanjak, maka kendaraan akan membutuhkan bahan bakar yang boros pula. Begitu pula dengan kendaraan sepeda membutuhkan bahan bakar bagi yang menggunakannya, seperti contohnya perbekalan makanan diperjalanan dan air minum untuk menghindari dehidrasi.
Ada satu lagi permasalahan yang banyak terjadi di perjalanan menuju puncak, yaitu Rem motor yang rusak atau blong. Apalagi pada saat menemui medan yang menurun. Kebanyakan menurut beberapa narasumber, banyak yang tidak selamat karena permasalahan Rem ini. Dan permasalahan ini banyak terjadi pada motor matik. Dianjurkan oleh pengelola area wisata untuk tidak menggunakan motor matik saat menuju area tempat wisata, dikarenakan motor jenis ini saat terjadi Rem blong tidak bisa menggendalikan motor menggunakan tehnik Gigi.
Tapi bagi Sahabat yang sudah melewati beberapa rintangan sebelum sampai puncak akan kehilangan rasa lelah  saat melihat keindahan yang ada di atas puncak. Rasa penat yang ada akan hilang dan rasanya seperti ingin berlama-lama di tempat tersebut. Tempat tersebut dinamai Embung Sriten.
Embung Sriten atau Embung Batara Sriten terletak di gunung kidul, tepatnya di Pedukuhan Sriten Desa Pilangrejo Kecamatan Nglipar Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta.
Embung atau cekungan penampung (retention basin) adalah cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air yang terkait (sungai, danau). Embung digunakan untuk menjaga kualitas air tanah, mencegah banjir, estetika, hingga pengairan. Embung menampung air hujan di musim hujan dan lalu digunakan petani untuk mengairi lahan di musim kemarau.
           
Embung Sriten diproyeksikan sebagai agrowisata kebun buah diantaranya manggis dan kelengkeng di perbukitan Baturagung utara yaitu gunung yang merupakan puncak tertinggi di Gunung Kidul atau puncak tugu magir dengan ketinggian sekitar 896 mdpl(meter di atas permukaan laut). Menikmati pesona embung diatas awan dan pemandangan yang luar biasa indah dengan view 360 derajat kawasan persawahan, perkampungan, perbukitan, dan beberapa wilayah di bawahnya seperti Klaten, Rawa Jombor, Waduk Gajah Mungkur,Wonogiri, Sleman, Gunung Kidul, Yogyakarta, dsb.
            Jarang sekali Sahabat menemukan penampungan air diatas dataran tinggi, apalagi dataran tinggi tersebut adalah dataran tinggi yang memiliki material kars dan kapus. Memang betul sekali material kars dan kapur tidak bisa menyimpan air. Itulah mengapa penyebab terjadinya krisis air yang dialami masyarakat Gunung Kidul salah satunya dikarenakan daerah Gunung Kidul memiliki material tanah berjenis Kars atau Kapur.
            Sahabat semua mungkin penasaran mengapa ada dataran tinggi BaturAgung-Gunung Kidul yang memiliki suatu penampungan air atau Embung. Ini dikarenakan kepedulian pemerintah setempat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Sehingga dibuatlah Embung yang berada didataran paling tinggi di Gunung Kidul. Embung tersebut dilapisi semacam Plastik agar air tidak meresap kedalam tanah. Dan pengunjung pun tidak diperbolehkan mengambil air tersebut dikarenakan air tersebut hanya diproyeksikan bagi Embung itu sendiri.
            Apabila Sahabat ingin berkunjung ke Embung Sriten, Sahabat tidak memerlukan biaya yang besar. Untuk masuk kelokasi Embung anda akan dimintai oleh petugas sebesar 8000/motor dan 10.000 untuk wisatawan yang berminat untuk Camping. Biaya ini akan terus naik sesuai kebijakan pengelola. Biaya tersebut berlaku pada bulan agustus 2015.
           
Embung Sriten buka setiap hari dari jam 08.00 dan akan ditutup pada jam 18.30 oleh pengelola. Bagi Sahabat yang berkunjung untuk sekedar melihat Sunset atau sunrice maka tempat ini adalah tempat yang cocok. Tapi hati-hati bagi Sahabat yang melihat sunset jangan lupa ingat waktu, dikarenakan obyek wisata di tutup 18.30 dan suasana jalan yang gelap dan sepi. Apabila terlalu malam dan tidak memungkinkan untuk pulang, maka Sahabat disarankan memilih untuk tinggal di obyek wisata, karena telah disediakan pendopo.
            Dengan suasana yang dingin pada malam hari pengunjung disarankan memakai jaket atau pakaian yang tebal agar tidak terjadinya Hipotermia. Yaitu suatu keadaan dimana tubuh terlalu dingin dan tubuh tidak bisa menghasilkan energy panas.
            Bagi Sahabat yang menyukai Traveling, inilah tempat yang mengasyikan untuk dikunjungi pada hari luang Sahabat. Dengan panorama Gunung Merapi dan merbabu disebelah barat dan Sunset yang tenggelam di sebelah gunung merapi. Wah, sungguh menabjubkan sekali.


Sumber : 
https://tedirus.wordpress.com/
http://tedirustandibook26.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di ENote Sahabat . . The Eco