Rabu, 26 Agustus 2015

Salah Kaprah Tentang Jilbab

Begitu marak tren sinetron religi yang mengangkat cerita sosok remaja muslimah ideal tapi justru menyesatkan. Mereka digambarkan sebagai sosok wanita berjilbab tapi dalam kehidupannya tetap melakukan aktivitas pacaran. Jalan ceritanya mengesankan bahwa sah saja bagi wanita yang berjilbab untuk pacaran seperti remaja zaman masa kini. Belum lagi model jilbab yang di contohkan oleh para pemain sinetron nya,terkesan asal menutup aurat saja tidak memperhatikan definisi jilbab yang sebenarnya yang terdapat dalam Al Qur’an.

Hal ini tambah di perkeruh dengan pernyataan beberapa kalangan ulama yang mengatakan bahwa jika jilbab dimaknai seperti yang ada dalam Al Qur’an   ( jilbab syar’ie) maka akan terjadi keretakan diantara sesama muslim. Pada faktanya saat ini beberapa muslimah berjilbab dengan versinya masing – masing tidak peduli kain nya menerawang, transparan dan menunjukan lekuk tubuh pada intinya mereka menganggap sudah menutup aurat sudah lebih dari cukup. Bahkan ada fenomena jilbob ( sebutan bagi wanita berjilbab tapi menunjukan lekuk tubuhnya) yang tentu melecehkan nilai jilbab dalam Islam. Inilah akibat dari tidak diterapkan nya syariat Islam secara total dalam semua ranah kehidupan , setiap orang bebas berekspresi tanpa menyandarkan pada agama.
Nyatalah sistem sekulerisme telah terterap pada masyarakat kita khususnya para remaja. Sistem yang memisahkan agama dari kehidupan.

Lalu bisakah kita berharap pada pada generasi remaja yang demikian ? 
Padahal mereka adalah generasi penerus bangsa. Bagaimana agar generasi muda kita tak terjebak dengan pemahaman bahwa pacaran sah saja dilakukan oleh muslimah? 
Bukan kah pacaran adalah aktifitas yang dilarang dalam Islam? 
Bukankah menutup aurat dengan syar’ie adalah kewajiban setiap muslimah? 
Lalu mengapa jilbab modis yang tak syar’ie lebih gencar di promosikan. Maka sistem seperti apa yang bisa melindungi remaja dari tontonan yang salah? 
Mungkinkah sistem demokrasi sekuler bisa mewujudkan harapan kita untuk melindungi remaja dari aktivitas yang terlarang dalam Islam ?


Sumber:
Era Muslim.(2015, 8 Januari).Salah Kaprah Tentang Jilbab.Diperoleh 27 Juni 2015,dari http://www.eramuslim.com/akhwat/wanita-bicara/salah-kaprah-tentang-jilbab.htm#

Sabtu, 08 Agustus 2015

Menantang Nyali Di Puncak Tertinggi Gunung Kidul - Yogyakarta

Diantara puluhan tempat Wisata yang berada diGunung Kidul, ternyata ada lokasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Dari sekian puluh Pantai, Gua, Air Terjun, dan Wisata Budaya yang ada di gunung kidul. Ada tempat Wisata yang cukup menantang nyali Sahabat semua. Wisata tersebut adalah Puncak Tertinggi di Kabupaten Gunung Kidul-Jogjakarta.
Sahabat tidak hanya disajikan panorama keindahan Alam saja, akan tetapi Sahabat akan ditangtang dengan Tanjakan-Tanjakan mematikan yang akan membuat jantung Sahabat semua terhenyut sejenak. Liak-liuk jalan yang memiliki kontur terjal serta disuguhkan dengan sisi kanan dan kiri Jurang yang cukup dalam, bahkan cukup untuk menguburkan puluhan truk-truk besar.
Suatu keunikan tersendiri untuk mencapai dataran tinggi dengan menggunakan kendaraan bermotor atau mobil khusus, ataupun menggunakan sepedah Gunung. Biasanya untuk mencapai Dataran tinggi semacam Gunung Sahabat semua harus mendaki. Tapi uniknya Sahabat semua akan diajak untuk mengendarai kendaraan seperti motor.
Motor memang menjadi primadona tersendiri bagi para wisatawan yang ingin menuju puncak tertinggi di Gunung Kidul. Ada juga wisatawan yang menggunakan Mobil atau Sepedah khusus, kendaraan sejenis ini memang jarang Sahabat lihat saat berkunjung ke Puncak tertinggi di Gunung Kidul.
Alasan mengapa banyak para wisatawan yang lebih menyukai menggunakan motor dikarenakan untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, seperti saat mesin kendaraan mengalami gangguan, ban bocor, ataupun kelelahan bagi yang menggunakan kendaraan sepeda. Disaat kendaraan mengalami gangguan, memang Sahabat akan kesulitan mendapatkan benkel untuk memperbaikinya. Hanya ada beberapa bengkel yang tersedia di perjalanan menuju puncak, namun membutuhkan kerja keras untuk mencapainya. Sahabat semua harus melewati tanjakan yang curam, serta jarak tempuh yang lumayan panjang untuk mencapai bengkel satu ke bengkel yang lainnya. Itupun apabila Sahabat beruntung menemukan bengkel yang sedang menerima pelanggan. SahabatEco sarankan bagi Sahabat yang mengalami hal ini untuk tidak memaksakan diri naik kepuncak dengan kendaraan yang rusak, karena hal ini akan membuat Sahabat semua mengalami banyak kesulitan.
Selain problem dengan kendaraan yang rusak, banyak pula para wisatawan yang lupa mengisi bahan bakar kendaraan termasuk kendaran sepedah. Karena medan yang ditempuh menanjak, maka kendaraan akan membutuhkan bahan bakar yang boros pula. Begitu pula dengan kendaraan sepeda membutuhkan bahan bakar bagi yang menggunakannya, seperti contohnya perbekalan makanan diperjalanan dan air minum untuk menghindari dehidrasi.
Ada satu lagi permasalahan yang banyak terjadi di perjalanan menuju puncak, yaitu Rem motor yang rusak atau blong. Apalagi pada saat menemui medan yang menurun. Kebanyakan menurut beberapa narasumber, banyak yang tidak selamat karena permasalahan Rem ini. Dan permasalahan ini banyak terjadi pada motor matik. Dianjurkan oleh pengelola area wisata untuk tidak menggunakan motor matik saat menuju area tempat wisata, dikarenakan motor jenis ini saat terjadi Rem blong tidak bisa menggendalikan motor menggunakan tehnik Gigi.
Tapi bagi Sahabat yang sudah melewati beberapa rintangan sebelum sampai puncak akan kehilangan rasa lelah  saat melihat keindahan yang ada di atas puncak. Rasa penat yang ada akan hilang dan rasanya seperti ingin berlama-lama di tempat tersebut. Tempat tersebut dinamai Embung Sriten.
Embung Sriten atau Embung Batara Sriten terletak di gunung kidul, tepatnya di Pedukuhan Sriten Desa Pilangrejo Kecamatan Nglipar Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta.
Embung atau cekungan penampung (retention basin) adalah cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air yang terkait (sungai, danau). Embung digunakan untuk menjaga kualitas air tanah, mencegah banjir, estetika, hingga pengairan. Embung menampung air hujan di musim hujan dan lalu digunakan petani untuk mengairi lahan di musim kemarau.
           
Embung Sriten diproyeksikan sebagai agrowisata kebun buah diantaranya manggis dan kelengkeng di perbukitan Baturagung utara yaitu gunung yang merupakan puncak tertinggi di Gunung Kidul atau puncak tugu magir dengan ketinggian sekitar 896 mdpl(meter di atas permukaan laut). Menikmati pesona embung diatas awan dan pemandangan yang luar biasa indah dengan view 360 derajat kawasan persawahan, perkampungan, perbukitan, dan beberapa wilayah di bawahnya seperti Klaten, Rawa Jombor, Waduk Gajah Mungkur,Wonogiri, Sleman, Gunung Kidul, Yogyakarta, dsb.
            Jarang sekali Sahabat menemukan penampungan air diatas dataran tinggi, apalagi dataran tinggi tersebut adalah dataran tinggi yang memiliki material kars dan kapus. Memang betul sekali material kars dan kapur tidak bisa menyimpan air. Itulah mengapa penyebab terjadinya krisis air yang dialami masyarakat Gunung Kidul salah satunya dikarenakan daerah Gunung Kidul memiliki material tanah berjenis Kars atau Kapur.
            Sahabat semua mungkin penasaran mengapa ada dataran tinggi BaturAgung-Gunung Kidul yang memiliki suatu penampungan air atau Embung. Ini dikarenakan kepedulian pemerintah setempat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Sehingga dibuatlah Embung yang berada didataran paling tinggi di Gunung Kidul. Embung tersebut dilapisi semacam Plastik agar air tidak meresap kedalam tanah. Dan pengunjung pun tidak diperbolehkan mengambil air tersebut dikarenakan air tersebut hanya diproyeksikan bagi Embung itu sendiri.
            Apabila Sahabat ingin berkunjung ke Embung Sriten, Sahabat tidak memerlukan biaya yang besar. Untuk masuk kelokasi Embung anda akan dimintai oleh petugas sebesar 8000/motor dan 10.000 untuk wisatawan yang berminat untuk Camping. Biaya ini akan terus naik sesuai kebijakan pengelola. Biaya tersebut berlaku pada bulan agustus 2015.
           
Embung Sriten buka setiap hari dari jam 08.00 dan akan ditutup pada jam 18.30 oleh pengelola. Bagi Sahabat yang berkunjung untuk sekedar melihat Sunset atau sunrice maka tempat ini adalah tempat yang cocok. Tapi hati-hati bagi Sahabat yang melihat sunset jangan lupa ingat waktu, dikarenakan obyek wisata di tutup 18.30 dan suasana jalan yang gelap dan sepi. Apabila terlalu malam dan tidak memungkinkan untuk pulang, maka Sahabat disarankan memilih untuk tinggal di obyek wisata, karena telah disediakan pendopo.
            Dengan suasana yang dingin pada malam hari pengunjung disarankan memakai jaket atau pakaian yang tebal agar tidak terjadinya Hipotermia. Yaitu suatu keadaan dimana tubuh terlalu dingin dan tubuh tidak bisa menghasilkan energy panas.
            Bagi Sahabat yang menyukai Traveling, inilah tempat yang mengasyikan untuk dikunjungi pada hari luang Sahabat. Dengan panorama Gunung Merapi dan merbabu disebelah barat dan Sunset yang tenggelam di sebelah gunung merapi. Wah, sungguh menabjubkan sekali.


Sumber : 
https://tedirus.wordpress.com/
http://tedirustandibook26.blogspot.com/

Kontes Kecantikan Dilarang?



Apa yang sering dikenal dengan istilah kontes kecantikan tampaknya semakin menuai protes di negeri ini. Salah satu tokoh perempuan yang melayangkan protes terhadap kontes kecantikan adalah mantan Menteri Negara Urusan Peranan Wanita (UPW) yang bernama Mien Sugandhi. Menurut Mien Sugandhi, Indonesia harus melarang berbagai macam kontes kecantikan dan menghentikan pengiriman perwakilan ke ajang kontes kecantikan. Ia beralasan, kontes kecantikan yang lebih tampak sebagai ajang pamer keseksian semata itu tidak sesuai dengan norma agama Islam dan budaya Indonesia. Ditambahkan pula oleh Mien Sugandhi, secara hukum, kontes kecantikan bertentangan dengan Keputusan Pemerintah yang dikeluarkan Mendikdub no 237/U/84 khususnya pasal 4 dan 6 yang melarang kegiatan-kegiatan yang  menonjolkan hal-hal yang bisa mengundang nafsu syahwat.

Sebagai Negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia, memang Indonesia sudah seharusnya melarang kontes-kontes kecantikan seperti sekarang ini. Selain karena menimbulkan berbagai macam fitnah, kontes kecantikan merupakan perbuatan merendahkan harkat wanita. Hal inilah yang dahulu menjadi alasan Ibu Tien Soeharto melarang adanya kontes-kontes kecantikan. Selain itu, Indonesia juga patut berkaca pada Malaysia. Di Malaysia, kontes kecantikan hanya boleh diikuti oleh mereka yang tidak beragama Islam. Pemerintah Malaysia cukup konsen menjaga kaum muslimin dari bahaya weternisasi yang berlabel modernisitas.

Apapun alasannya, kontes kecantikan saat ini bukan untuk menghargai wanita tetapi justru sebaliknya. Penghargaan terhadap wanita, sejatinya harus dilakukan dengan menjaga kehormatan dan kesucian wanita, bukan justru mempertontonkan mereka pada para lelakihidung belang. Islam telah jelas mewanti-wanti agar para wanita menjaga kehormatan mereka dengan pakaian syar’i seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an ,
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimun anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka’. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena mereka tidak di ganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS Al-Ahzab:59).

Terakhir, kita harus mendukung upaya-upaya pelarangan penyelenggaraan kontes-kontes kecantikan yang marak sekarang ini. Ingat, kejayaan Islam hanya bisa teraih dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, bukan dengan kemaksiatan.


Sumber Pustaka :
Adin. 2010. “Kontes Kecantikan Dilarang?”. Sukoharjo: Elfata  edisi 07 vol.10

Tips Menepis Kesombongan


Pernahkah kalian dipuji oleh teman atau bahkan orang lain atas keberhasilan yang kita lakukan? Tentunya semua orang pasti sudah merasakan atau bahkan sering dipuji oleh orang lain.
Ketika kita dipuji, seringkali kitta melontarkan ungkapan-ungkapan, misalnya, "Siapa dulu dong yang buatnya, kalau bukan aku mana bisa ini berhasil" atau "Kalau bukan saya mana mungkin semua bisa terlaksana!", kalimat-kalimat tesebut menandakan adanya bibit-bibit kesombongan dalam diri yang mengucapkannya (wah bahaya tuh).

Kita sebagai manusia tidak sepantasnya berlaku sombong. Allah mengharamkan sikap sombong (merasa lebih dari orang lain, menganggap yang lain lebih rendah, dan menampakkannya), ataupun ujub/angkuh (bangga terhadap diri sendiri tanpa memperlihatkannya). 
Kesombongan tak boleh hadir dalam diri kita. karena berdasarkan sabda Rasulullah, orang yang memiliki kesombongan dalam hatinya meski sebesar biji sawi, ia tidak akan masuk surga. Jadi, bagaimana menepis kesombongan agar tidak merasuki hati kita?.

Berikut beberapa tips yng bisa kita lakukan:
1. Senantiasa mengingat dan menanamkan keyakinan bahwa sombong dan ujub itu dosa. Bukan orang lain yang merasakan adzabnya dari Allah mlainkan diri sendiri.
2. Yakinlah, kesombongan tidak akan menambah apa pun selain kerugian. Tidak ada kan, orang yang suka pada orang yang angkuh dan sombong?. Sebenarnya, seseorang yang sombong juga tidak suka bila ada orang lain berlaku sombong di depannya. Dia pun akan mengatakan "sombong amat" padahal  pada saat yang sama ia tidak sadar kalau dirinya juga menunjukan  sikap sombong. Mengapa ia tidak katakan pada dirinya sendiri, “sombong amat kau!”.
3. Sering-seringlah mengingat kelemahan diri sendiri di setiap kesempatan, misalnya saat santai, istirahat, bengong di kendaraan, sejenak menjelang tidur, atau kapan saja. Cobalah memikirkan kelemahan kita dibandingkan dengan orang lain. Dengan mengetahui kelemahan,  insyaAllah akan muncul sikap rendah hati ( Tawadlu’). Sebaliknya, tanpa mengetahui kelemahan, seseorang akan merasa dirinyalah yang paling segala-galanya. Orang sunda menyebutnya ‘ asa aing pangdadalina! ‘(merasa dirinya paling gagah laksana burung garuda). Hal ini tidak berarti tidak boleh mengetahui kelebihan diri sendiri. Memahami potensi dan keunggulan diri sendiri amatlah penting. Namun mengetahui keunggulan diri sendiri tersebut jagan sampai melahirkan sikap menganggap rendah orang lain.
4. Jangan menolak kebenaran dari mana pun datangnya. Misalnya dari orang yang lebih muda, atau lebih junior dari kita. Memelihara sifat sombong berarti membangun benteng penghalang datangnya kebenaran. Dengan adanya sombong, seseorang cenderung menolak kebeneran sekalipun telah jelas di depan mata. Padahal, menolak kebenaran berarti mengunci gerbang perubahan ke arah kebaikaan yaang bermuara kepada kebahagiaan. Jika demikian, kebahagiaan dunia dan aakhirat, hanyalah sebuah angan-angan hampa.
5. Banyak-banyaklah mengingat kematiaan. Kematian akan menjemput siapa saja tanpa kita tahu kapan waktunya. Orang mati tak akan bisa berbuat apa-apa lagi, meski sekedar menggerakan jari tangannya. Kelebihan aapa pun tidak berarti apa-apa saat itu. Semuanya serba kecil di hadapaan Allah Rabbul’alamin. Bila seperti ini realitasnya, apa lagi alasan untuk menyombongkan diri?
6. Setiap kali muncul keinginan untuk sombong atau membanggaakan diri, segeralah mohon ampunan kepada Allaah Dzat pembolak-balik hati. Berlindunglah dari kesombongan, dan berdo’alah kepada Allah! Mudah-mudahan Allah mengabulkan.
Nah, mulai saat ini benih-benih kesombongan tidak boleh ada dalam diri kita! Oke?. 
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk para pembaca sekalian. Syukron Jiddan

Sumber Pustaka:
Anonim. 2010. "Tips Menepis Kesombongan". Sukoharjo: Elfata Edisi IV Vol. 10.



Jumat, 07 Agustus 2015

Beberapa sisi negatif nasyid-nasyid Islami

Assalamu’alaikum sahabat The Eco.

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sedikit mengenai beberapa sisi negatif dari nasyid-nasyid Islami. Tentunya para sahabat sudah tahu kan apa itu nasyid? Sekedar mengulas sedikit ingatan kalian kembali saja nih ya, nasyid itu merupakan seni suara yang berbau Islami, biasanya dinyanyikan secara acappela dengan hanya diiringi gendang. Tetapi pada zaman modern seperti saat ini, nasyid-nasyid Islami sudah banyak yang diiringi dengan berbagai macam alat musik seperti gitar dan piano.
85c38eb2623ba27f2adcdcae888b6ff3

Nah untuk mengetahui lebih lanjut mengenai nasyid Islami, ada beberapa sisi negatif yang mungkin kebanyakan orang belum mengetahuinya.
Inilah beberapa kerusakan dan sisi negatif nasyid-nasyid yang berlabel Islam:
  1. Menghabiskan waktu anak-anak hingga para remaja, sehingga mereka tidak dapat memanfaatkan waktu itu untuk hal-hal yang bermanfaat bagi mereka.
  2. Melakukan penyerupaan dengan musik dari Barat maupun Timur, yang dilakukan para penyanyi dan pemusiknya.
  3. Menyerupai lagu-lagu gereja yang biasa dinyanyikan orang-orang Nasrani ketika mereka sedang melakukan misa atau kebaktian di gereja.
  4. Menyerupai kebiasaan orang-orang sufi yang berdzikir secara berbarengan dengan membentuk lingkaran.
  5. Melibatkan anak-anak kecil dengan suaranya yang menarik dan merdu.
  6. Melibatkan para gadis remaja yang belum berusia baligh dengan beberapa usia yang berbeda, yang terkadang sulit dibedakan antara suara mereka dengan suara remaja putrid yang sudah baligh jika tidak diperhatikan secara seksama.
  7. Mengganti bacaan Al-Qur’an dengan lagu-lagu dan nasyid dalam rangka menarik perhatian remaja dan pemuda, dengan alasan karena mereka tidak merespon jika diajak membaca dan mengaji Al-Qur’an.
  8. Mengganti As-Sunah dengan nasyid, dengan alasan karena tidak ada respon jika diajak mempelajari As-Sunah.
  9. Memenuhi setiap penjuru tempat dengan nasyid, sehingga menggeser bacaan Al-Qur’an.
  10. Tidak jarang disertai dengan beberapa instrument music.
  11. Munculnya beberapa group nasyid yang terdiri dari beberapa personil penyanyi, lalu mereka tampil di tenmpat-tempat umum dan terbuka, di sekolah dan lain sebagainya.
  12. Perkembangan nasyid dengan menyertakan tampilan gambar-gambar yang menyajikan makhluk yang mempunyai eruh, dengan alasan memperhatikan makhluk Allah.
  13. Melibatkan anak-anak wanita yang belum baligh, padahal mereka bisa menjadi sumber cobaan, apalagi dengan membuka sebagian anggota tubuh, sambil bernyanyi berbarengan, melantunkan tema-tema yang bertentangan dengan syariat, bahkan kemudian direkan dan difilmkan dengan menggunakan nama Islam.
  14. Dalam nasyid itu seringkali disusupi hal-hal yang dusta, perumpamaan atau penggambaran yang melampaui batas. Bukti yang paling nyata tentang tentang hal ini ialah tauhid Rubbubiyah yang diakui orang-orang musyrik Quraisy dan bahkan Fir’aun (sementara mereka tidak mengakui tauhid Uluhiyah).
  15. Diantara bentuk kejahatan lain terhadap syariat ialah visualisasi amal dalam rupa orang yang menyanyi, sehingga engkau mendapatkan anak-anak yang menganggap bahwa hal itu adalah gambaran gambaran sholat, yang lain menganggapnya puasa, lalu kedua anak itu mengajak untuk mengikuti dan menirunya. Yang lebih fatal lagi, ada yang menganggap apa yang diucapkannya sebagai bagian dari Al-Qur’an, padahal kalam Allah bukanlah makhluk. Masih banyak anggapan-anggapan lain yang bias muncul dari kepala anak kecil. Sekiranya mereka tahu, bahwa hal itu dimaksudkan untuk mendekatkan pemikiran. Begitulah anggapan mereka.
  16. Tindakan sebagian orang yang menyamakan lagu-lagu fasik dengan cabul dengan makna-makna yang didalamnya ada dziktullah, yang kemudian dilakukan manusia dalam acara-acara pertemuan mereka.
  17. Menamakan syair-syairnya dengan nama Islam, lalu mereka memasukkan kedalam syariat Allah dan agama-Nya sesuatu yang bukan bagian darinya. Memang diantara Ahlus-Sunnah ada yang melantunkan syair-syair, namun tak seorang pun di antara mereka yang menyatakan bahwa ini merupakan bagian dari Islam, tapi masing-masing mempunyai hukumnya sendiri-sendiri. Anda mempunyai hak untuk membedakan antara yang mubah, mustahab, wajib, haram, dan makruh.
  • Kerusakan dan sisi-sisi negatif ini ada yang secara keseluruhannya didapatkan pada satu nasyid dan beberapa nasyid , adakalanya hanya terdapat sebagian di antaranya. Hampir tidak ada satu pun nasyid yang dikenal dengan sebutan nasyid islamy, yang terlepas sedikit pun dari kerusakan-kerusakan tersebut. Yang paling besar dari berbagai kerusakan itu ialah dampak negatifnya terhadap akidah dan tauhid.
Nah bagaimana sahabat setelah mengetahui beberapa sisi negatif dari nasyid Islami ini? Semua tergantung dari masing-masing individu ya apakah mau menerima tulisan ini atau bahkan mengabaikannya. Karena saya yakin masing-masing individu sudah bisa memilah dan memilih sesuatu bermanfaat atau bahkan merugikan dirinya sendiri.

Syukron Jiddan. Wassalamu’alaikum



Daftar pustaka:
https://zulvahize.wordpress.com/

Kisah Umar bin Khattab - berbuat kebaikan karena Allah

Ketika sedang berkeliling Kota Madinah pada malam hari, Umar bin Khattab RA yang ketika itu menjabat sebagai amirul mukminin melihat seorang lelaki tampak gelisah duduk di teras depan rumah yang tidak terurus. Tiba-tiba ia mendengar suara perempuan merintih-rintih di dalam rumah itu. Rasa penasaran memberanikan dirinya bertanya kepada laki-laki itu, “Saudaraku, mengapa kau begitu murung? Siapa yang sedang merintih itu?”
Mendengar pertanyaan Umar, laki-laki itu merasa tidak senang. “Hai laki-laki asing, apa pedulinya kau bertanya itu kepadaku. Enyahlah kau dan menjauh dari sisiku,” hardik laki-laki itu. Mendengar jawaban yang kasar tentu saja Umar terkejut. Namun, ia berusaha lebih ramah lagi untuk menyapa laki-laki yang sedang bingung itu, “Saudaraku, siapa tahu aku bisa membantu tentang kesusahanmu.”
“Apa? membantuku? Hai orang asing, jangan pernah kau mengolok olok diriku. Mestinya bukan kau yang akan membantuku, tetapi amirul mukminin. Bukankah amirul mukminin penanggung jawab bagi semua orang muslim,” kata lelaki itu dengan nada suara yang semakin tinggi.

Sahabat Nabi Muhammad SAW ini tetap tidak menyerah, ia berbicara lagi pada lelaki itu, “Saudaraku, maafkanlah amirul mukminin karena ia tidak mengetahui keadaanmu.” Lelaki itu menjawab, “Kalau ia tidak mengetahui umatnya, lalu apa yang dikerjakannya sehari-hari?”.
Mendengar perkataan lelaki tersebut, tentu saja Umar sangat sedih. Ia segera membalikkan tubuhnya dan bergegas membuka isi bekalnya yang berisi tiga potong roti bakar. “Maukah kau makan bersama-sama roti bakar ini,” pinta lJmar. Laki-laki itu pun mengangguk.
Umar dan lelaki itu mulai memakan roti itu sambil berbincang-bincang. Lelaki itu terlihat memakan lahap roti yang diberikan Umar. Saat tengah menyantap roti dari tangannya, umar bertanya kembali pada laki-laki itu, “Siapakah perempuan yang merintih itu” Dengan acuh tak acuh ia menjawab, “Istriku yang akan melahirkan. Aku bingung karena aku tidak memiliki biaya persalinannya.”
Jawaban yang keluar dari mulut lelaki tersebut menggetarkan hati Umar. Ia pun bergegas meninggalkannya. “Tentu saja kau akan cepat pergi setelah tahu kesusahan orang lain,” gerutu lelaki itu pada Umar.

Tidak berapa lama, Umar datang kembali bersama seorang perempuan cantik sambil memberi salam, “Assalamu’alaikum, wahai saudaraku, istriku akan membantu persalinan istrimu. Izinkanlah ia masuk.” Lelaki itu mengangguk tanda setuju.
Setelah istri Umar masuk, Umar dan laki-laki itu menghabiskan potongan roti bakar yang masih tersisa sambil bercengkerama. Tiba-tiba dari dalam rumah terdengar suara istri Umar berteriak, “suamiku amirul mukminin, alhamdulillah ibu dan anaknya dalam keadaan sehat karena Allah Maha Melindungi. Mudah-mudahaan bayi ini kelak menjadi orang yang berbakti kepada kedua orangtuanya.”
Mendengar istri Umar memanggil dengan sebutan amirul mukminin, laki-laki di samping Umar terkejut dan berbicara dengan suara terbata-bata, “Apakah Anda amirul mukminin?” Alangkah celakanya diriku karena telah meremehkan Anda.” Sambil tersenyum Umar berkata, “Manusia adalah rempat khilaf, tidak terkecuali diriku. Aku ingin membantu karena Allah.”

Hikmah Kisah Umar bin khattab

Pada Kisah Umar bin khattab  di atas kita bisa mengambil hikmah yaitu Lakukan apa yang bisa kita lakukan. Seperti yang dilakukan Umar bin Khattab yang begitu cekatan ketika melihat seorang butuh pertolongan. Umar juga tidak pernah sakit hati, apalagi mengharapkan balasan atas apa yang diperbuatnya, karena Umar merupakan pemimpin yang berhati mulia, bertanggung jawab pada umatnya, dan bertaqwa kepada Alloh. Semoga kita dapat menelani sifat sifat mulia dari salah satu sahabat nabi Muhammad ini. Aamiin.


Sumber : http://ceritaislami.net/kisah-umar-berbuat-baik-karena-alloh/

7 Masjid Yang Wajib Dikunjungi Saat berkunjung ke Kota Jogja

       Hari jum’at adalah hari bagi kaum pria, dimana pada hari tersebut dilaksanakannya sholat Jum’at yang wajib hukumnya bagi kaum Muslimin. Pada hari tersebut pula kaum muslimin bebondong-bondong menuju masjid untuk menunaikan kewajibannya, sholat Jum’at berjamaah. Sehingga masjid pada hari tersebut dicari-cari, seperti mencari peniti disemak belukar.
   Masjid adalah tempat dilaksanakan perhelatan sholat Jum’at. Dimana tingkat Spiritual kaum muslimin meningkat dibandingkan hari-hari biasa. Dan tingkat Regiulitas seorang muslim Meroket tinggi. Maka dari itu, banyak dari kaum muslimin yang menjadikan hari tersebut sebagai hari besarnya kaum Muslimin. Dari keyakinan tersebut membuat presepsi dan sudut pandang masyarakat terhadap seorang muslimin yang tidak melaksanakan sholat Jum’at adalah sesuatu yang Negatif.
      Banyak pula diantara kaum Muslimin yang menjadikan hari Jum’at sebagai harinya Mengunjungi Masjid-Masjid indah yang dijadikan tempat untuk bercengkrama dengan tuhannya. Apalagi diantaranya merasa ingin berkunjung kemasjid-masjid yang belum dikunjunginya, terutama yang berada di luar daerah tempat tinggalnya.
      Kali ini Sahabat semua akan disajikan beberapa informasi mengenai masjid mana saja yang wajib Sahabat kunjungi ketika berkunjung ke daerah sekitar Kota Jogjakarta. Dan mungkin saja bisa masuk ke dalam daftar kunjungan Sahabat ketika berkunjung ke Daerah Istimewa Jogjakarta. Dan termasuk kedalam wisata religi yang Sahabat akan kunjungi.
            Berikut kami Rangkumkan untuk Sahabat semua :
1.        Masjid Jami Sulthoni Plosokuning
Masjid Jami Sulthoni Plosokuning, dikenal dengan sebutan masjid Pathok Negara. Ini merupakan salah satu masjid tertua milik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Masjid Pathok Negara Plosokuning atau Masjid Sulthoni ini terletak di Jl Plosokuning Raya, Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik Sleman.
Masjid ini usianya sudah lebih dari 200 tahun yakni pada awal abad 19 M atau pada saat Sultan Hamengku Buwono III bertahta. Masjid Pathok Negara didirikan oleh keraton di empat penjuru arah mata angin. Hal itu dimaksudkan sebagai benteng atau pelindung secara rohani keraton atau sering disebut sebagai masjid pancering bumi. Masjid ini sudah ditetapkan sebagai bangunan benda cagar budaya (BCB) oleh pemerintah.


2.    Masjid Kotagede
Masjid Kotagede yang usianya lebih tua dibanding Masjid Agung Kauman memiliki perangkat
unik berupa mimbar khotbah dengan ukiran indah, bedug yang usianya sudah ratusan tahun, serta tembok berperekat air aren. Masjid ini berdiri sekitar tahun 1640-an.
Sebelum memasuki kompleks masjid, akan ditemui sebuah pohon beringin yang konon usianya sudah ratusan tahun. Pohon itu tumbuh di lokasi yang kini dimanfaatkan untuk tempat parkir. Karena usianya yang tua, penduduk setempat menamainya “Wringin Sepuh” dan menganggapnya mendatangkan berkah. Keinginan seseorang, menurut cerita, akan terpenuhi bila mau bertapa di bawah pohon tersebut hingga mendapatkan dua lembar daun jatuh, satu tertelungkup dan satu lagi terentang.
Masjid yang usianya telah ratusan tahun itu hingga kini masih terlihat hidup. Warga setempat masih menggunakannya sebagai tempat melaksanakan kegiatan keagamaan. Bila datang saat waktu sholat, akan dilihat puluhan warga menunaikan ibadah. Di luar waktu sholat, banyak warga yang menggunakan masjid untuk tempat berkomunikasi, belajar Al Qur’an, dan lain-lain.

3.    Masjid Syuhada
Masjid Syuhada yang terletak di daerah Kota Baru, Daerah Istimewa Yogyakarta, ternyata memiliki sejarah yang menarik. Masjid yang dibangun pada tanggal 20 September 1952 ini adalah masjid pemberian Presiden Soekarno kepada para pejuang kemerdekaan yang bertempur di Yogyakarta.
Sesuai dengan namanya, Syuhada, berarti pahlawan. Masjid ini didirikan sebagai monumen peringatan para pahlawan. Nama ini dicetuskan oleh Haji Benjamin yang merupakan tokoh pemuda pejuang Islam.
Simbol nasionalisme tercermin dari 17 anak tangga, gapura masjid dengan segi delapan, kubah pertama berjumlah empat, dan kubah atas berjumlah lima. Dapat disimpulkan bahwa masjid ini adalah simbol kemerdekaan RI yakni 17 Agustus 1945.
National Geography menulis sejak tahun 2002, masjid ini ditunjuk sebagai objek wisata religius serta benda cagar budaya di Yogyakarta. Selain pemenuhan kebutuhan akan masjid jami bagi umat Islam, masjid ini merupakan tempat pendidikan dan dakwah. Di sana terdapat jenjang pendidikan dari SD hingga perguruan tinggi untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

4.    Masjid Gede Kauman
Masjid ini dibangun pada masa Sri Sultan Hamengkubuwono I, tepatnya pada hari Ahad Wage, 29 Mei 1773 Masehi atau 6 Rabiul Akhir 1187 Hijriah. Masjid ini berstatus Masjid Raya Provinsi DIY, dan merupakan salah satu benda cagar budaya di Yogyakarta. Masjid itu didirikan sebagai sarana beribadah bagi keluarga raja dan rakyatnya, serta untuk menegaskan identitas kerajaan Islam.
Masjid Gede Kauman memiliki serambi yang berfungsi sebagai ‘Almahkamah Al Kabiroh’ atau tempat pertemuan para alim ulama, tempat pengajian dan akwah Islamiyah, pengadilan agama, pernikahan, perceraian, pemberian waris, peringatan hari-hari besar Islam, dan lain-lain.
Di halaman luar atau pelataran masjid di sisi utara dan selatan, berdiri bangunan yang disebut pagongan (tempat gamelan). Setiap bulan maulid tiba, gamelan itu dimainkan untuk menarik minat masyarakat Jawa yang gemar musik tradisonal itu. Gamelan itu diselingi dakwah oleh para ulama.
Di masa lalu, masyarakat berbondong-bondong memeluk agama Islam degan mengucapkan dua kalimat syahadat atau Syahadattin, sehingga kemudian lahirlah istilah Sekatenan yang setiap tahunnya diperingati oleh masyarakat Yogya.

5.    Masjid Pakualaman
Masjid yang menjadi bangunan cagar budaya Yogyakarta ini dibangun oleh Paku Alam II sekitar akhir abad XIX. Masjid ini terletak di luar kompleks Puro, tepatnya di sudut barat laut alun-alun Sewandanan.
Pada prasasti di sebelah utara tertoreh sengkalan: Pandhita Obah Sabda Tunggal yang menunjukkan tahun Jawa 1767 (1839 Masehi). Namun, pada prasasti di sebelah selatan tertoreh sengkalan: Gunaning Pujangga Sapta Tunggal yang menunjukkan tahun Jawa 1783 (1855 Masehi). Sampai sekarang masih diperdebatkan, tahun mana yang merupakan tahun pendirian Masjid tersebut.

            Dari kelima masjid tersebut memiliki keunikan yang merukan sebuah identitas tersendiri bagi masjid-masjid tersebut. Tapi kelima masjid tersebut merupakan masjid yang merupakan masjid yang cukup Tua, sehingga memiliki tipe Arsitektur yang memiliki kekhasan jaman dulu. Nah, bagi Sahabat semua yang menginginkan bentuk Arsitektur masjid yang berbentuk modern. Kami akan menyajikannya untuk Sahabat semua.
            Berikut merupakan dua Masjid yang cukup baru dibandingkan kelima Masjid diatas.

            Kedua masjid tersebut merupakan Masjid yang berada di lingkungan kampus. Disisi kiri adalah Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan. Masjid tersebut berada di Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan. Dan Masjid tersebut digadang-gadang merupak Masjid Kampus terbesar dikota Jogja dan merupakan Masjid Multi fungsi. Masjid tersebut terdiri dari tiga lantai dan masing-masing lantai memiliki fungsi-fungsi yang berbeda pula. Pada lantai pertama difungsikan untuk kegiatan keilmuan Islam dilingkungan Universitas Ahmad Dahlan bahkan dikota Jogja dan difungsikan juga sebagai kantor masjid, kantor Majelis Tarjih Muhammadiyah dan perpustakaan. Lantai dua dan tiga Masjid diperuntukan untuk kegiatan Ibadah.
          Masjid Islamic Center UAD baru diresmikan oleh ketua PP Muhammadiyah Din Syamsyudin. Dan menurut sumber resmi website Muhammadiyah mengatakan bahwa biaya pembangunan Masjid ini cukup Fantastis, yaitu menghabiskan dana sebesar 38.5 Milyar. Dengan daya tamping 5000 jama’ah.
    Walaupun memiliki biaya yang cukup besar, akan tetapi Masjid ini memiliki beberapa  kekurangan. Salah satu kekurangan yang terlihat yaitu, Arah Kiblat yang tidak sesuai dengan arah Masjid sebenarnya. Pengeras Suara yang kurang maksimal, dan lain sebagainya.
         Masjid yang disebelah kanan adalah Masjid UGM yang diadaptasi oleh berbagai gaya arsitektur dari berbagai kebudayaan di Dunia. Masjid ini mengadaptasi gaya Arsitektur Masjid Nabawi serta kebudayaan dari berbagai kultur dunia yaitu Tionghoa, India dan kebudayaan Jawa. Masjid UGM memiliki wilayah sekitar yang cukup luas. Wilayah tersebut terbagi menjadi beberapa bagian, seperti tempat parkir yang luas, Taman yang telah didesain khusus dengan indah, serta air mancur dan bangunan pendukung masjid seperti gapura yang besar dan menara disekitar Masjid.
       Dari ketujuh Masjid tersebut memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan. Dari kekurangan dan kelebihan tersebut Sahabat semua dapat lebih bijak lagi untuk memilihnya sebagai salah satu dari sekian banyak tujuan Destinasi Wisata Religi.

Syukron 


Sumber Pustaka :
http://tedirus.wordpress.com/
tedirustandibook26.blogspot.com